Apakah yang menjadi akar permasalahan yang menyebabkan situasi yangterjadi di kompleks karyawan PTDI
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: Sosiologi
Kelas: SMP
Kategori: PT. Dirgantara Indonesia
Kata kunci: akar permasalahan yang menyebabkan situasi yang terjadi di kompleks karyawan PTDI
Pembahasan:
Komplek PTDI terletak di Jalan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berencana memindahkan pabrik pesawat terbang ke kawasan aerocity Kertajati, Majalengka.
Menurut Dirut PTDI Budi Santoso, rencana kepindahan PTDI merupakan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden menilai pabrik pesawat terbang tak layak menempati lokasi saat ini yang terbatas (luas 50 ha). Masa produksi kapal terbangterbatas. kondisi pabrik PT DI di komplek Husein Sastranegara saat ini sudah tidak bisa dikembangkan karena lahan makin terbatas. PT DI pindah dari Bandung, tapi tetap di Jabar, karena kalau di Bandung sudah terlalu padat.
Menurut Dirut PTDI Budi Santosa, menilai yang penting saat ini memastikan lahan di aerocity Kertajati aman. Budi menyatakan bahwa kepindahan PT DI ke kawasan baru tersebut adalah program jangka panjang BUMN ini. Secara bertahap nantinya pengerjaan pesawat akan dikerjakan di Bandung, namun untuk produksi akan dilakukan di Majalengka.Untuk pesawat militer di Bandung.
Ada tiga permasalahan yang kini menimpa PT Dirgantara Indonesia. Industri pesawat terbang tersebut memiliki tiga masalah, yaitu:
A.keterlambatan penyelesaian dan pengiriman pesawat ke konsumen, sehingga dikenakan denda. Misalnya seperti proyek pesawat N 111 pesanan Filipina yang dikenai denda sebesar Rp. 222,56 miliar; Proyek pesawat C 212-400 pesanan Thailand, dikenai denda sebesar Rp. 175,8 miliar; dan Proyek pesawat Super Puma NAS332 pesanan TNI-AU, dikenai denda Rp. 8,5 miliar.
B.kebih banyak memasarkan produk Non PTDI, sehingga selisih pendapatan dari penjualan produk tersebut tidak mencukupi biaya operasional tahunan PTDI.
Produk non PTDI yang dipasarkan PTDI (sebagai perantara), antara lain C 295; Heli Serbu Bell 412; Heli Serang Fennec, EC 725; EC 135; dan AS 305.
C.PT DI masih menggunakan mitra penjualan (Agen) untuk menjual produk pesawat/helikopter ke dalam negeri (Kementerian Pertahanan) dengan pendanaan berasal dari APBN.
Dengan menggunakan mitra penjualan (Agen) menunjukkan jika marketing di internal PTDI tidak cukup inovatif dalam meyakinkan Kemenhan untuk menggunakan produk dalam negeri (PTDI). Dengan demikian mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh oleh PTDI karena harus dibagi dengan mitra penjualan (Agen) tersebut.
Pertanyaan Lainnya