Mengapa hasil kongres pemuda II dikatakan sebagai revolusi dalam perjuangan bangsa indinesia
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XI SMA
Kategori: Sejarah Sumpah pemuda dan Jati Diri Keindonesiaan
Kata kunci: hasil kongres pemuda II dikatakan sebagai revolusi dalam perjuangan bangsa indonesiaPembahasan:
Hasil kongres pemuda II dikatakan sebagai revolusi dalam perjuangan bangsa karena dalam hasil kongres pemuda II terdapat kesadaran yang tinggi tanpa meminta balasan,, tempat bertemunya kecendikiaan dengan peran nyata kaum muda dan peran konstektual pemuda yang menentukan kepeloporan perjuangan pemuda saat itu.
Salah satu upaya untuk mempersatukan organisasi-organisasi pemuda pergerakan dalam satu wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926, tetapi belum final. Oleh karena itu diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua yang diusulkan oleh Perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Hindia Belanda. Pada tanggal 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi untuk persiapan kongres kedua dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini telah hadir perwakilan semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan kongres pada bulan Oktober 1928 dengan susunan panitia yang membagi jabatan pimpinan kepada satu organisasi pemuda sebagai berikut:
-Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI).
-Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid “Jong Java”.
-Sekretaris: Muhammda Yamin (Jong Soematranen Bond).
-Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond).
-Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond).
-Pembantu II: R. Katjasoengkanan (Pemoeda Indonesia).
-Pembantu III: R.C.I. Sendok (Jong Celebes).
-Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon).
-Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi).
Rapat ke 1= Sabtu 27 Oktober 1928 diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB, Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berkeinginan agar kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan.
Rapat ke2=Minggu 28 Oktober 1928 kongres diadakan di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di ruamh. Anak juga harus dididilk secara demokratis.
Pada rapat penutupan digedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Ramelan mengemukakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan
Hasil dari Kongres Pemuda II yakni “Sumpah Pemuda”. Isi sumpah pemuda yaitu:
Pertama: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Rumusan tersebut dibuat oleh sekretaris panitia, Moh. Yamin dan dibacakan oleh ketua kongres, Sugondo Joyopuspito, secara hikmat didepan kongres. Kemudian diperdengarkan lagu Indonesia Raya yang diciptakan dan dibawakan oleh. W.R. Supratman dengan menggunakan biola.