mengapa kerjaan mataram dipecah menjadi 2?
Sejarah
ratihcheonsa
Pertanyaan
mengapa kerjaan mataram dipecah menjadi 2?
1 Jawaban
-
1. Jawaban rizkkyfirman
Sebab ada campur tangan Belanda selain konflik internal yang melanda keraton, yakni perebutan kekuasaan
Penjabaran:
Perjanjian Giyanti menandai sebuah peristiwa besar atas Kerajaam Mataram Islam. Melalui perjanjian tersebut, wilayah Mataram dibagi menjadi Pakubuwana (Surakarta) dan Mangkunegara (Yogyakarta). Dalam perjanjian tersebut, VOC yang menjadi penengah.
Tatkala Mataram berada di bawah kekuasaan Sultan Agung, VOC adalah musuh dari kerajaan islam ini. Hal ini terjadi karena VOC mengganggu jaringan perdagangan kerajaan Matararam. Oleh sebab itu Sultan Agung pernah dua kali mengirim pasukan ke Batavia guna menyerang VOC.
Peristiwa pemberontakan Trunajaya pada masa Amangkurat I, membuat sikap Mataram berubah terhadap VOC. Amangkurat II sebagai pengganti Amangkurat I yang dikalahkan oleh Trunajaya, memilih bersekutu dengan VOC guna memadamkan pemberontakan yang dilakukan oleh Trunajaya. Sejak saat itu VOC mulai memasuki sistem keraton Mataram sehingga berdampak besar pada masa depan kerajaan ini.
Situasi Mataram menjadi tidak stabil manakala Amangkurat III naik tahta. Penguasa ini bersikap tidak serupa pendahulunya, justru memusuhi VOC. Oleh sebab itu VOC mengangkat Pakubuwono I sebagai raja. Maka, yang tidak dapat dihindari adalah terdapatnya dua penguasa dalam kerajaan Mataram. Hingga akhirnya pada 13 Februari 1755 terjadi perjanjian Giyanti yang memecah Mataram menjadi dua bagian, antara Pakubuwana (tetap berkedudukan di Surakarta) dan Mangkubumi (pindah ke tempat asal di Yogyakarta). Sejak peristiwa Giyanti tersebut, kerajaan Mataram Islam dapat dikatakan sudah tidak independen. Perpecahan internal keraton makin parah manakala Mataram Surakarta muncul penguasa saingan Pakubuwana, yakni Mangkunegaran sedangkan di Yogyakarta muncul Pakualaman sebagai pesaing dari Hamengkubuwana.