Fast green fcf tartrazine erytrosine violet gb merupakan contoh dari
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban Naaufizams
Fast green fcf tartrazine erythrosine violet gb merupakan contoh dari zat pewarna sintetik
Pembahsan
Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia. Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki pilihan warna yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama. Beberapa zat pewarna sintetik bisa saja memberikan warna yang sama, namun belum tentu semua zat pewarna tersebut cocok dipakai sebagai zat aditif pada makanan dan minuman. Perlu diketahui bahwa zat pewarna sintetik yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna tekstil) dapat membahayakan kesehatan apabila masuk ke dalam tubuh karena bersifat karsinogen (penyebab penyakit kanker). Oleh karena itu, harus berhati - hati ketika membeli makanan atau minuman yang memakai zat warna. Sebelum membeli harus diyakini dahulu bahwa zat pewarna yang dipakai sebagai zat aditif pada makanan atau minuman tersebut adalah memang benar-benar pewarna makanan dan minuman.
Daftar zat pewarna yang aman dipergunakan sebagai pewarna makanan dan minuman baik alami ataupun sintetis untuk mengetahuinya dapat ditunjukkan dibawah ini
Zat Pewarna Sintetik:
Merah = Carmoisine = 14720
Merah = Amaranth = 16185
Merah = Amaranth = 16185
Orange = Erythrosine = 15985
Kuning = Sunset yellow FCF = 19140
Kuning = Tartrazin = 45430
Hijau = Quineline yellow = 47005
Biru = Briliant Blue FCF = 42053
Biru = Fast Greean FCF = 42090
Ungu = Indigocarmine Violet GB = 42640
Pewarna Buatan ( Sintetis ) Dengan adanya kekurangan yang dimiliki oleh zat pewarna alami, maka beberapa produsen memilih untuk menggunakan pewarna sintesis. Zat pewarna sintesis merupakan zat warna yang berasal dari zat kimia, yang sebagian besar tidak dapat digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama fungsi hati di dalam tubuh. Proses pembuatan zat warna sintesis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organik sebelum mencapai produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara dulu yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau berbentuk senyawasenyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 persen dan timbal tidak boleh lebih dari 0,001 persen, sedangkan logam berat lainnnya tidak boleh ada. Minimnya pengetahuan produsen mengenai zat pewarna untuk bahan pangan, menimbulkan penyalahguanaan dalam penggunaan zat pewarna sintetik yang seharusnya untuk bahan non pangan digunakan pada bahan pangan. Hal ini diperparah lagi dengan banyaknya keuntungan yang diperoleh oleh produsen yang menggunakan zat pewarna sintetik (harga pewarna sintetik lebih murah dibandingkan dengan pewarna alami). Ini sungguh membahayakan kesehatan konsumen, terutama anak-anak yang sangat menyukai bahan pangan yang berwarna-warni. Contoh-contoh zat pewarna sintesis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast, green, dan tartrazine.
Terima kasih sudah bertanya di Brainly. Semoga jawaban ini dapat membantumu ya..
Ayo kuasai materi pembelajaran lainnya melalui tautan di bawah ini!
Pelajari lebih lanjut :
1. Pewarna agar terlihat sintesis
https://brainly.co.id/tugas/9932126
2. Pewarna sintesis adalah
https://brainly.co.id/tugas/626840
3. Bahan pewarna
https://brainly.co.id/tugas/15694956
4. Pewarna dengan teknik celup
https://brainly.co.id/tugas/16020733
Detail jawaban
Kelas: 11 SMA
Mapel: Kimia
Bab: 9
Kode: 11.7.9
Kata Kunci : Pewarna, FCF, Tartrazine